Nasional

Bandingkan Harga Beras Indonesia dan Jepang, Mentan Amran Sulaiman Klarifikasi Pernyataannya

DIKSI.CO – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akhirnya angkat bicara usai menuai kritik publik terkait pernyataannya yang membandingkan kenaikan harga beras di Indonesia dengan di Jepang.

Dalam sebuah video klarifikasi, pada Minggu (24/8), Amran menjelaskan bahwa pernyataannya tidak bermaksud membandingkan secara langsung kondisi ekonomi kedua negara, melainkan untuk mengajak masyarakat bersyukur karena kenaikan harga beras di Indonesia tidak setinggi di Jepang.

“Adapun kami menyebut bahwa Jepang itu kenaikan harga beras cukup tinggi, artinya kita patut syukuri,” ujar Amran.

Pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, di mana Amran juga menyatakan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia dilakukan untuk menjaga kesejahteraan petani.

Namun, pernyataan tersebut memicu reaksi dari publik dan anggota DPR.

Ketua Komisi IV DPR, Titiek Soeharto, bahkan secara langsung menegaskan bahwa Indonesia dan Jepang tidak dapat dibandingkan karena memiliki perbedaan pendapatan per kapita yang sangat besar.


Sudah 13 Provinsi Alami Penurunan Harga Beras

Amran menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah bekerja keras untuk menekan harga beras di dalam negeri.

Ia mengklaim bahwa saat ini harga beras telah turun di 13 provinsi, berkat operasi pasar yang terus dilakukan secara masif.

“Hasilnya hari ini sudah 13 provinsi harga beras sudah turun. Kami yakin ke depan semakin turun karena operasi pasar kami lanjutkan terus-menerus,” ungkapnya.

Operasi pasar tersebut, lanjut Amran, dilakukan bersama Bulog dengan volume besar mencapai 1,3 juta ton, dengan harga jual berkisar antara Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram.


Tegaskan Pemerintah Peduli pada Rakyat dan Petani

Amran juga menyayangkan adanya narasi yang menurutnya sengaja dibangun untuk menyudutkan pemerintah dan menggiring opini seolah negara tidak peduli terhadap keluhan rakyat soal harga beras.

“Informasi yang beredar sengaja di-framing bahwa kami tidak peduli terhadap naiknya harga beras. Padahal kami sudah bekerja keras sejak awal,” tegasnya.

Selain itu, ia menyatakan bahwa pemerintah juga memberikan perhatian besar kepada petani dengan menaikkan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pemerintah juga disebut telah meningkatkan cadangan stok beras nasional dari hanya 1 juta ton pada 2023 menjadi lebih dari 4 juta ton saat ini.

Amran menambahkan bahwa pihaknya akan terus bertindak tegas terhadap pengusaha yang dianggap merugikan petani maupun konsumen.

“Kami pertaruhkan segalanya demi konsumen dan petani Indonesia. Yang mencurangi petani adalah para pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Kami berani berhadapan dengan mereka demi rakyat,” pungkasnya. (*)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button